Paparkan Teknis dan Jalur Pemasaran Sampah Terpilah, Dekan Fakultas Pertanian dan Kaprodi Kehutanan Jadi Pembicara Milad XXIV Mapala UIM Al-Gazali
FAPERTA NEWS – Rangkaian milad UKM Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) UIM Al-Gazali ke XXIV mencuri perhatian civitas kampus. Tema yang diangkat dalam milad Mapala kali ini ialah 24 Tahun Bersama Mapala UIM Merawat Pelestarian Alam dalam Bingkai Kekeluargaan” Kegiatan yang digelar antara lain aksi bersih, dialog lingkungan, pembagian bibit, dan family gathering. Dialog lingkungan yang digelar pada Rabu (8/5/2024) di Auditorium K.H. Muhyiddin Zain UIM ini menghadirkan Dekan Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Herman Nursaman, M.P., dan Ketua Program Studi Kehutanan, Asjulia, S.Hut, M.P, sebagai pembicara. Kegiatan bertema Pentingnya Melestarikan Lingkungan Hidup dalam Pengolahan Sampah di Lingkup Kampus juga dihadiri oleh anggota dewan kehormatan Mapala se-Kota Makassar, UKM Mapala se-Kota Makassar, Pembina Mapala, mahasiswa PMM (Program Pertukaran Mahasiswa), dan mahasiswa UIM Al-Gazali dari berbagai jurusan.
Dekan Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali menyampaikan bahwa isu mengenai sampah seolah senantiasa sulit untuk mencapai solusi yang tepat seiring gagalnya Kota Makassar memperoleh penghargaan Adipura tahun lalu. “Kota Makassar dalam kondisi darurat sampah di mana kita ketahui TPA regional Tamangapa Makassar tengah mengalami over capacity dan wacana untuk membangun TPA baru di lokasi yang lain tidak menjadi sebuah solusi yang tepat karena hanya akan menambah gunung-gunung sampah dan permasalahan lingkungan malah semakin bertambah parah,” terangnya.
Slogan Buanglah Sampah pada Tempatnya sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi Kota Makassar saat ini.Slogan ini harus segera diganti dengan Jangan Buang Sampah! Hal tersebut harus tertanam pada mindset semua orang, sehingga tidak menambah penigkatan volume dan laju pertumbuhan sampah. KPS Kehutanan yang juga aktif dalam kepengurusan Bank Sampah Peduli Pasara, Sudiang menghimbau semua peserta yang hadir pada dialog lingkungan kali ini untuk sadar dan bertanggung jawab terhadap perilaku dan kebiasaannya menghasilkan sampah dari hari ke hari. “Sampahmu tanggung jawabmu!” tegasnya. Beliau menerangkan bahwa sampah merupakan hasil sisa konsumsi, “Jadi ketika kita memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dengan cara tidak bijaksana pasti akan ada sampah yang dihasilkan.” Jenis-jenis sampah pilah yang dapat dijual di Bank Sampah juga dijelaskan oleh KPS Kehutanan, “Kalau memang akhirnya ada sampah yang dihasilkan maka kita harus memilah sampah sesuai jenisnya agar materialnya tidak rusak, sehingga masih bisa dijual, menghasilan uang, serta sampah tersebut dapat kembali didaur ulang menjadi barang yang berharga,” terangnya. Beliau kembali menambahkan bahwa mencegah dan mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menjadi sampah itu jauh lebih baik dari mendaur ulang yang butuh banyak tenaga, waktu, dan biaya.
Peserta yang hadir tampak sangat antusias menyimak dialog yang berlangsung sangat interaktif itu. Saat sesi diskusi dibuka, banyak peserta mengajukan pertanyaan seputar regulasi pengolahan sampah, teknis pengolahan sampah, dan jalur pemasaran sampah terpilah. Di akhir kegiatan disampaikan untuk peserta yang hadir agar menjadi agen perubahan yang dapat memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat di sekitarnya. (da/asj)