FAPERTA NEWS – Pada Jumat (21/6/2024), Muhammad Arfah, S.P., alumni Program Studi Agroteknologi Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) angkatan 2008 yang lulus pada tahun 2012, kembali mengunjungi Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali untuk berbagi cerita dan inspirasi tentang perjalanan karirnya. Dalam kesempatan tersebut, Arfah memberikan banyak wawasan berharga bagi para mahasiswa dan dosen.

Arfah memulai karirnya di PT East West Seed Indonesia (EWINDO) Cap Panah Merah pada tahun 2014, sebuah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang berbasis di Purwakarta, Jawa Barat dan menghasilkan benih sayuran berkualitas terbaik melalui kegiatan pemuliaan tanaman yang didukung oleh teknologi yang canggih dan mumpuni untuk meningkatkan pendapatan petani. Selama sepuluh tahun berkarir, ia telah menempati berbagai posisi strategis sebagai Promotor Produk Benih Hortikultura di beberapa wilayah Indonesia. Diantaranya adalah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan (2014-2019); Kabupaten Parigi Moutong, Kota Raya, Provinsi Sulawesi Tengah (2019-2022); dan terakhir di Kabupaten Gowa, Takalar, dan Maros, Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2022 hingga sekarang.

Dalam ceritanya, Arfah menyoroti fenomena menurunnya minat generasi Z terhadap bidang pertanian. Menurutnya ada pandangan keliru yang membuat pertanian dianggap kurang menarik. “Generasi muda harus memahami bahwa alumni pertanian itu sangat luas peluang lapangan kerjanya. Alumni pertanian juga tidak hanya dapat bekerja di lingkup pertanian saja, tetapi dapat bekerja di ruang lingkup yang lain. Untuk pekerjaan di bidang pertanian sendiri memiliki peluang sukses yang besar di mana jargon pertanian modern dan petani milenial kini digaungkan dan bekerja di bidang pertanian pun sangat menjanjikan serta menjamin masa depan,” ujar Arfah.

Lebih lanjut Arfah menekankan pentingnya rasa bangga menjadi bagian dari sektor pertanian. “Janganlah kita malu jadi petani. Petani itu pahlawan bangsa karena jika tidak ada petani kita semua tidak akan bisa makan dan bertahan hidup. Kita harus bangga menjadi mahasiswa pertanian,” tambahnya dengan semangat.

Pernyataan Arfah mendapatkan tanggapan positif dari Dr. Ir. Hanafi, M.P., Wakil Dekan I Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali. “Tentu saja kami sangat bersyukur dan gembira ketika bertemu kembali dengan alumni Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali yang telah berhasil terutama yang berkerja di bidang pertanian. Ini menjadi motivasi bagi para mahasiswa untuk terus berusaha dan berkarya di bidang pertanian,” ungkap beliau. Beliau juga mengungkapkan setiap beliau mengajar di kelas mahasiswa selalu diingatkan bahwa penyedia lapangan pekerjaan selalu memprioritaskan calon karyawan yang jujur dan memiliki dasar pengetahuan agama yang baik. Hal tersebut dimiliki oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali di mana selama masa studi mahasiswa tidak hanya dibekali oleh ilmu pertanian saja melainkan juga dengan pembentukan karakter serta akhlak melalui nilai-nilai Aswaja (Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah) An-Nahdliyyah yang diimplementasikan ke dalam kurikulum pembelajaran.

Kunjungan Muhammad Arfah tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga membuka mata para mahasiswa tentang berbagai peluang karir di bidang pertanian. Diharapkan, dengan contoh nyata dari alumni seperti Arfah, minat generasi muda terhadap sektor pertanian dapat kembali meningkat, serta mampu mencetak lebih banyak lagi petani-petani muda yang sukses dan berdedikasi. (da)

Tidak lolos SNBT? UIM Al-Gazali solusinya!

  • Salah satu perguruan tinggi terbaik di Makassar
  • Peluang magang ke Jepang dan negara lainnya
  • Peluang berbagai beasiswa
  • Biaya pendidikan terjangkau dan bisa diangsur

Daftar sekarang di: https: // pmbuimmakassar. ac. id

Hapus SEDIHMU karena Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali mungkin jalan SUKSESMU.

Leave a Comment