Dosen Prodi Kehutanan FP UIM Al-Gazali Ikuti Pelatihan Aplikasi SIMBA Bersama KLHK
Faperta News – Dalam rangka penguatan komitmen PT Pegadaian dalam integrasi data bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu (20/3/2024) diselenggarakan Pelatihan Aplikasi SIMBA Bersama KLHK. Kegiatan ini juga diinisiasi oleh Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI). SIMBA (Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah) merupakan aplikasi online resmi dari KLHK untuk mengintegrasikan database Bank Sampah di seluruh Indonesia. Peserta pelatihan berasal dari 11 Bank Sampah dari 10 kota se-Indonesai, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, Denpasar, Pekanbaru, Medan, Makassar, dan Balikpapan. Kota Makassar diwakili oleh Asjulia, S.Hut, M.P., yang juga merupakan Ketua Program Studi Kehutanan UIM Al-Gazali yang aktif dalam kepengurusan Bank Sampah Peduli Pasara. Ditemui di tempat yang berbeda, Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Herman Nursaman, M.P., mengungkapkan bahwa, “Kami senantiasa mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh dosen maupun seluruh civitas akademika dari Fakultas Pertaian UIM Al-Gazali di mana eksistensi institusi pada setiap kegiatan baik lokal maupun nasional menjadi salah ajang promosi kampus dan juga peningkatan kapabilitas para dosen dan civitas akademika.”
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2021 Bank Sampah merupakan fasilitas untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) sebagai sarana edukasi perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah dan pelaksanaan ekonomi sirkular yang dibentuk serta dikelola oleh masyarakat, badan usaha, dan/atau pemerintah daerah. Pada kegiatan ini peserta dihimbau untuk membawa profil Bank Sampah, data sampah terkelola, dan daftar kemitraan.
Manfaat aplikasi SIMBA bagi Bank Sampah yang disampaikan dalam pelatihan ini antara lain meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data dan informasi mengenai jumlah, jenis, dan volume sampah yang dikelola oleh Bank Sampah. Dengan adanya sistem informasi manajemen, Bank Sampah dapat dengan mudah mengakses dan mengelola informasi tersebut dengan lebih cepat dan akurat. Selain itu mempermudah dalam pelacakan dan monitoring transaksi keuangan yang dilakukan oleh Bank Sampah, sehingga memungkinkan Bank Sampah untuk melacak pendapatan dan pengeluaran dengan lebih efisien. Melalui SIMBA juga memungkinkan Bank Sampah untuk melakukan analisis dan evaluasi kinerja secara lebih teliti, sehingga dapat mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan meningkatkan efektivitas operasional serta memungkinkan Bank Sampah untuk melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data dan informasi yang akurat dan terkini. SIMBA dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Bank Sampah, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan stakeholders lainnya.
“Setelah pelatihan aplikasi SIMBA ini, kami sebagai peserta merasakan banyak manfaat yang salah satunya adalah meningkatnya keterampilan dan membantu peserta untuk lebih mahir dalam mengelola data serta informasi terkait operasional Bank Sampah menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen,” jelas KPS Kehutanan. (da)