DOSEN FAKULTAS PERTANIAN UIM AL-GAZALI IKUTI SOSIALISASI COMPETITIVE GRANT PENGEMBANGAN KAWASAN ICARE
Dalam rangka menghadiri undangan Sosialisasi Kerjasama Kemitraan Kompetitif (KREATIF)/Competitive Grant Mendukung Pengembangan Kawasan ICARE oleh Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Wakil Dekan I, Dr. Ir. Hanafi, M.P., dan Ir. Sulfiana, M.Si, Ph.D selaku dosen Program Studi Agribisnis mewakili Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali pada kegiatan yang diselenggarakan Minggu-Senin (3-4/3/2024) di Hotel Remcy Makassar. Perguruan tinggi yang hadir selain UIM Al-Gazali, yakni dari Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Hasanuddin (UNHAS). Undangan turut yang hadir secara luring antara lain Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan; Dinas Peternakan dan Kesehan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan; Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan; BAPPEDA Kabupaten Gowa; Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa; Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa; Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gowa; Kepala Puslitbang Sumber Daya Peternakan dan Hewan Tropika; Balai Besar Veteriner Maros; BMKG Sulawesi Selatan; BSN; Brida Sulawesi Selatan; Prof. Dr. Ir. Baharuddin, Dipil.Ing, Agr.; Prof. Dr. Ir. St. Bulkis D. Osman, M.S.; Prof. Dr. Ir. H. Darmawan Salman, M.S.; Dr. Ir. Abdul Haris Bahrun, M.Si; Prof. Dr. Muh. Yusuf, S.Pt, IPU; Dr. Ir. Andi Ella, M.Sc; Ir. Muh. Ass’ad, M.Sc; Ir. Nurjanani, M.Si; dan Pimpinan UD. Bonto Marannu. Selain undangan luring hadir juga undangan secara daring.
Integrated Coorporation of Agricultural Research, Development, and Empowerment (ICARE) merupakan program Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Bank Dunia yang bertujuan untuk mendukung pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian secara berkelanjutan dan inklusif di lokasi-lokasi terpilih. Selain itu korporasi pertanian ini juga bertujuan untuk mewujudkan suatu usaha pertanian yang mandiri, berdaya saing,, dan berkesinambungan melalui pengelolaan lahan secara korporasi dengan memanfaatkan peluang sumberdaya dan kelembagaan masyarakat yang ada secara opltimal. Kegiatan ICARE untuk kawasan Sulawesi Selatan ini difokuskan pada pengembangan kawasan agribisnis kentang dan sapi potong di Tombolo Pao dan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. H. Imran Jausi, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis sistem usaha pertanian secara kolaboratif melalui kemitraan akan membiayai kegiatan: (1) kerja sama kemitraan kompetitif penguatan sistem usaha pertanian melalui kemitraan kolaboratif dan (2) fasilitasi sosialisasi dan bimbingan teknis sistem usaha pertanian sesuai kebutuhan lokal. Pembiayaan akan diprioritaskan pada kegiatan sistem usaha pertanian yang adaptif dan dapat mengurangi dampak perubahan iklim, serta mendorong pengarusutamaan gender serta digitalisasi pertanian. Ditambahakan oleh Kepala BPSIP, Sri Sasmita Dahlan, S.P., M.Si, dalam sambutannya kegiatan kerja sama kemitraan kompetitif ini juga dimaksudkan untuk mendorong kontribusi investasi dan keterlibatan sektor swasta, akademisi dan pemerintah pada pengembangan rantai nilai produk pertanian di lokasi terpilih. Oleh karena itu, penerima kerja sama kemitraan kompetitif diharapkan turut berkontribusi dalam pendanaan kegiatan yang diusulkan. Ruang lingkup kegiatan penyediaan kerja sama kemitraan kompetitif meliputi sosialisasi, evaluasi proposal, dan pelaksanaan kerja sama kemitraan kompetitif.
Materi disajikan pada hari kedua di mana pada sesi pertama materi project ICARE disampaikan oleh Hadis Jayanti, S.P., M.P., Ph.d dari BPSIP dilanjutkan oleh Tezar Ramadhan, S.TP., M.Eng, Ph.d yang membawakan materi Kerjasama Kemitraan Kompetitif (KREATIF)/Competitive Grant. Materi rancangan agribisnis kawasan ICARE Sulsel (PIU Sulsel) dibawakan oleh Andi Faisal Suddin, S.P., M.Si.
“Sosialisasi ini sangat banyak manfaatnya terutama bagi peneliti yang mempunyai hasil-hasil penelitian yang bisa diterapkan di kawasan Sulawesi Selatan yang menjadi target ICARE di mana hasil penelitian yang ingin diterapkan harus membuat proposal dengan kegiatan multi year selama tiga tahun” jelas Ir. Sulfiana, M.Si, Ph.D setelah mengikuti kegiatan ini. Ditambah oleh Dr. Ir. Hanafi, M.P. bahwa kegiatan ini tidak memfasilitasi kegiatan publikasi melainkan lebih diarahkan pada kolaborasi dan untuk kepentingan koperasi. “Diharapkan kami dari akademisi dapat berkontribusi dalam menyelenggrakan dan menyukseskan program ICARE di Sulawesi Selatan ini,” paparnya. (da)